Download Jadwal Kuliah Semester 2 Prodi Mat IKIP PGRI Jember T.A. 2012 by Ali Morteza. Klik di sini Selengkapnya...
Pustaka - Ali
Minggu, 03 Maret 2013
Rabu, 13 Februari 2013
CARA PERBAIKI "RUN" YANG TIDAK BISA DIBUKA
Cara 1:
Bisa jadi karena virus atau memang sengaja, menu RUN tidak bisa dibuka. Ada peringatan disable by administrator. Memang, solusinya banyak. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali menggunakan Group Policy.
Lalu, bagaimana membukanya, sedangkan selama ini membuka Group Policy selalu menggunakan menu RUN? Bisa menggunakan script, bisa dengan cara ini, dan bisa juga secara manual. Kalau secara manual, silakan ikuti langkah berikut.
Buka lokasi C:\WINDOWS\system32 di window explorer. Lalu, buka gpedit.msc.
Buka User Configuration > Administrative Templates > Start Menu and Taskbar.
Klik dua kali Remove Run menu from Start Menu. Pilih Not Configure lalu tekan OK.
Kalau cara ini tetap ga bisa, mungkin harus menggunakan cara lain.
Cara 2:
Kemarin komputer saya tiba2 tidak bisa membuka regedit, dan muncul peringatan Registry editing has been disabled by your administrator Setelah saya cari-cari di mbah Gugel, ternyata disebabkan karna virus. Dan sayapun menemukan cara yang sangat mudah untuk mengatasi masalah tersebut.
Berikut caranya :
Membuka Run dialog
Copy kode dibawah kemudian paste di Notepad
Set WshShell = CreateObject("WScript.Shell") Var_YN = MsgBox("Enable Run Dialog?", vbYesNo, "I-T[e]ChNoLoGy Corp Ltd") If Var_YN = 6 Then WshShell.RegWrite"HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer\NoRun",0,"REG_DWORD" Else WshShell.RegWrite"HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer\NoRun",1,"REG_DWORD" Var_Ok = MsgBox("Run Dialog is Disabled!", vbOkOnly, "I-T[e]ChNoLoGy Corp Ltd") End If
kemudian simpan dengan extensi vbs (contoh: Run.vbs) dan klik filenya.
Membuka Regedit
Copy kode dibawah kemudian paste di Notepad
Set WshShell = CreateObject("WScript.Shell") Var_YN = MsgBox("Enable Run Dialog?", vbYesNo, "I-T[e]ChNoLoGy Corp Ltd") If Var_YN = 6 Then WshShell.RegWrite"HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer\NoRun",0,"REG_DWORD" Else WshShell.RegWrite"HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer\NoRun",1,"REG_DWORD" Var_Ok = MsgBox("Run Dialog is Disabled!", vbOkOnly, "I-T[e]ChNoLoGy Corp Ltd") End If
kemudian simpan dengan extensi vbs (contoh: Regedit.vbs) dan klik filenya.
Kalo mau langsung download file VBS bisa klik disini
By : pustaka-ali.blogspot.com Selengkapnya...
Penyebab PC/Laptop sahabat KC yang tidak bisa shutdown
Penyebab PC/Laptop sahabat KC yang tidak bisa shutdown: Problem ini umumnya karena registry Fast Shutdown dalam kondisi aktif. Solusi; cobalah buka registry dan non-aktifkan Fast Shutdown. Setting pada BIOS. Saya pernah menemukan bahwa penyebabnya adalah setting tertentu pada BIOS. Solusi; ketika saya kembalikan setting BIOS keposisi default, ternyata komputer bisa dimatikan Perilaku ini juga sering terjadi jika jika Anda menginstal beberapa antivirus dalam satu komputer terutama misalnya versi Norton Antivirus 2003 dulu yang menggunakan program ccApp.exe. Solusi; hendaknya Anda selektif menggunakan antivirus apalagi memasang lbih dari satu antivirus sekaligus dalam satu komputer, hal itu lumayan rawan. Bisa saja justru terjadi perang antivirus dalam komputer Anda. Jalan keluar adalah uninstall dan install ulang antivirus. Masih ada program yang sedang berjalan. Solusi; Terutama pada windows XP jika masih ada program yang belum ditutup, biasanya komputer menunggu kita untuk menutupnya barulah ia shut down. Device driver tidak kompatibel, rusak, atau konflik antar mereka. Solusi; Periksa device driver yang mungkin Anda baru pasang jangan sampai ini penyebabnya. Ada kesalahan adaptor video pada IRQ dalam modus real. Solusi; ganti VGA card. Masalah ini juga terjadi pada komputer yang mendukung Advanced Power Management (APM). Secara default, fitur ini tidak diaktifkan pada Windows XP. Jika BIOS di komputer Anda sudah diatur untuk APM, dan Anda meng-upgrade ke Windows XP, Anda menerima pesan ini ketika Anda shutdown komputer, dan kemudian komputer berhenti merespons. Cara 1: Langkah2nya adalah sebagai berikut : 1. Klik Start Menu -> Run -> ketik regedit 2. Buka HKEY_CURRENT_USER -> Control Panel -> Desktop 3. Klik dua kali pada PowerOffActive dan ubah nilai nya menjadi 1 Cara 2: Menggunakan System Configuration Utilities Masuk ke run dan Ketik “msconfig” (tanpa tanda kutip). Pada System Configuration Utilities pilih tab General, klik menu Advanced.... Berikan tanda pada Disable fast shutdown. Tutup semua program dan coba untuk shutdown By : Pustaka-Ali.blogspot.com Selengkapnya...
Jumat, 04 Januari 2013
SC-TRONIK Tempat Deposit Pulsa
SC-TRONIK tempat deposit pulsa elektrik. Kesempatan bagi anda yang ingin membuka konter atau hanya ingin berjualan pulsa saja tanpa membuka konter, bisa deposit pulsa di sini. Dengan harga relatif dan transaksi cepat. Untuk panduan transaksi bisa download filenya dengan klik di sini Deposit bisa melalui No. Rekening 916-2725499 a.n. ALI MORTEZA, Bank Muamalat Contact Person: 085714848163 Selengkapnya...
Selasa, 01 Januari 2013
Kumpulan Tugas Makalah/Presentasi Mahasiswa IKIP PGRI Jember Program Studi Matematika Semester 1 T.A. 2012
Tugas makalah dan presentasi bisa diunduh di bawah ini : Klik di sini (unduh BAGIAN 1) Klik di sini (unduh BAGIAN 2) Selengkapnya...
Minggu, 30 Desember 2012
Jadwal UAS IKIP PGRI Jember FMIPA Prodi Mat Semester 1 th 2012/2013
Untuk Jadwal Ujian Akhir Semester 1 IKIP PGRI Jember FMIPA Prodi Pend. Mat. Silahkan diunduhdi sini Selengkapnya...
Rabu, 19 Desember 2012
Untuk praktikum BIODAS IKIP PGRI Jember dilaksanakan pada tanggal 26 dan 27 Desember 2012 Pukul 12.30 WIB di Laboratorium IKIP PGRI Jember Untuk Mahasiswa BIOLOGI Wajib Menggunakan Jas Laboratorium seluruh mahasiswa harap hadir 15 menit sebelum acara di mulai durasi praktikum 90 menit tiap sift. kepada ketua kelas untuk membagi kelompoknya menjadi 2 sift. sift pertaman jam 12.30-14.00 sift Kedua jam 14.15-15.45 adapun alat dan bahan yang digunakan dapat di download di link di bawah ini http://benysupriyanto.files.wordpress.com/2012/12/petunjuk-biodas.docx Selengkapnya...
Jumat, 16 November 2012
BUKA AGEN PULSA
ALIEY - Cell BUKA AGEN PULSA !!! Bagi yang ingin jual pulsa, bisa mendeposit di Aliey - Cell, dengan syarat deposit Rp 50.000 untuk saldo 50.000 di hp kamu. Harga murah kok !! Beli Rp 50.000, dapat saldo pulsa 50.000 untuk All Operator. CP : Aliey - Cell 085714848163 Selengkapnya...
WORO-WORO !!!!
WORO-WORO !!! Promo ALIEY-Cell BAGI-BAGI PULSA GRATIS pada hari Ulang Tahunmu, dan Setiap Ulang Tahun. Dengan ketentuan, menaruh investasi minimal Rp 10.000. Dan tunggu pada hari ulang tahunmu, uang kembali beserta mendapat pulsa 5000 juga SEBAGAI UCAPAN HARI ISTIMEWA DARI ALIEY-Cell kepada anda yang berulang tahun. Syarat investasi, 2 bulan sebelum hari ultah kalian atau 3 bulan sebelumnya atau lebih. Ok !!! Ingat, anda akan mendapatkan pulsa gratis, juga uang kembali. Silahkan mendaftar sebagai investor sekarang. Ketentuan : Investasi Rp 10.000 mendapat pulsa 5.000. - ll - Rp 15.000 mendapat pulsa 10.000. Caranya : Menaruh investasi dahulu di Aliey-Cell, no hp yg akan di isi pulsa, beserta Tgl Lahir kamu 2 bulan sebelum kamu ultah. GAMPANG KAAAAN !!! BURUAN DAFTAR !! CP : 085714848163 Aliey Cell Promo terbatas hingga 1 Februari 2013 Selengkapnya...
Minggu, 25 Desember 2011
Download DNSJumper dari COPASUS
Heiy sahabat COPASUS, . .
Kali ini saya share Aplikasi bagus nih, DNSJumper . . . . hehehe
Fungsinya untuk lompat-lompat seperti namanya, hehehe
tidaklah, bukan untuk lompat-lompat. Fungsi dari DNSJumper ini untuk melompati jaringan, situs, dll. Jadi bagus nih, dengan DNSJumper ini, kamu bisa :
1. Membuka situs yang terblokir, biasanya diblokir oleh pemilik hostnya dengan menggunakan OpenDNS. Dengan aplikasi DNSJumper ini, situs itu akan tetap bisa kalian buka. Tuh, canggih kan ?
2. Bisa mencari otomatis jaringan yang tercepat loadingnya.
3. Bisa nyenengin orang kalau lagi OL tuh cepat, klik, langsung keluar.
hehehehe
kalau kalian sobat COPASUS ingin download aplikasi ini, kalian klik aja di sini !!
Untuk install, kayaknya mudah tuh, tapi inget, sebelum menginstal, kalian extract dulu itu file aplikasinya. Caranya klik kanan file - extract here, nanti akan muncul file DNSJumper.exe nya. Lalu ikuti cara di bawah ini :
1. Kalau pengen simpel, klik 2X aplikasinya, setelah muncul seperti gambar di bawah ini :
2. Di gambar bawah ini, klik no. 1, kemudian pilih nama modem atau wifinya. Kemudian klik no. 2, pilih "google" aja. Kemudian klik no. 3 dan tunggu hingga "please wait . . ." muncul dan hilang.
3. Silahkan buka dengan mozilla firefox, google chrome, blackhawk, atau lainnya terserah.
4. Taraaaaa . . . . . loadingnya cepat kan . .
Terimakasih telah berkunjung di COPASUS.
Sumber : ~^;;;COPASUS:::^~
Selengkapnya...
Jumat, 23 Desember 2011
Larangan Tentang Meniup Pada Makanan, Memperlihatkan Kepada Orang Lain, dan Mengibas Dengan Tangan
Ditulis oleh : ALI MORTEZA
Kamis, 22 Desember 2011
Aston 2.0.3 Incl + Crack
Hy Friend setia COPASUS . . .
sudah lama saya tidak share lagi, karena sibuk dengan materi lain yang harus diselesaikan nih . .
kali ini, saya akan tampilkan produk abang dytoshare kali ini, mau tau apa ? Namanya adalah Aston 2.0.3 Incl, yang berfungsi untuk merubah tampilan window menjadi lebih seru, menarik, dll. Yang jelas bikin seneng deh ngeliyatnya tuh . .
langsung aja deh lihat di bawah ini contohnya tampilannya :
cara instal :
Hilangkan cecklist
Lalu Copy 'a2desktop.dll','A2Menu.dll', dan 'A2Panels.dll' ke Folder 'Dll' Instalasi Aston anda. Default Folder : C:\Program Files\Aston\2\Dll
Setelah Crack tercopy, jalankan Aston2 - Pilih Aston - OK
Lalu OK lagi - maka Windows anda akan logoff - silahkan login lagi
Selanjutnya akan muncul untuk memasukkan Lisensi - Pilih 'Enter License Key'
Jalankan Keygen-nya - Klik Gen - Copy License Key dari Keygen ke Aston - Lalu Next
Pilih 'Enter Activation Code' - Next
Tuliskan User ID (Bebas) di keygen - Klik Generate - Copy Activation Code dari Keygen ke Aston - Lalu Next
Maka aktivasi akan FAILED - Copy User ID yang ada di Aston ke Keygen - Lalu klik Back
Pada Keygen Klik Generate Lagi - Lalu Copy Activation Code yang baru ke Aston lagi - Next
Selesai Aston Siap Digunakan
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
Download CRACK aston 2.0.3 Incl nya di sini (2 MB)
Download file aston 2.0.3 Incl nya di sini (18 MB)
Download theme astonnya di sini ya
Selamat Mencoba ^-^ . .
Sumber : ^~COPASUS~^
Selengkapnya...
Nabi SAWW Adalah Cahaya, Berbeda Dengan Nabi-Nabi Yang Lain
Ditulis dan Diterjemahkan oleh : ALI MORTEZA
- Berbeda antara nabi Musa as yang diberi Al-Kitab oleh Allah dalam QS. Al-An’am : 91 tersebut dengan Al-Kitab yang ada pada Nabi saww dalam QS. Al-Ma’idah : 15.
- Perlu diketahui bahwasannya Al-Kitab yang diturunkan kepada nabi Musa as adalah Al-Kitab yang dijadikan oleh Allah sebagai cahaya, dan kemudian cahaya itu diturunkan untuk nabi Musa dan kemudian dijadikan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
- Berbeda dengan Al-Kitab yang ada pada Nabi saww, Al-Kitab yang diturunkan pada Nabi saww adalah Al-Kitab yang isinya menerangkan untuk umat manusia. Lantas mengapa Al-Kitab pada Nabi saww ini tidak Allah jadikan cahaya sebagaimana layaknya yang diterima oleh nabi Musa as ?
- Ya, karena cahaya itu sendiri adalah Nabi saww, dan untuk apalagi Tuhan menyampaikan cahaya sedangkan yang akan Allah turunkan itu ditujukan kepada cahaya itu sendiri.
- Maka, telah jelaslah bahwasannya Nabi saww ini adalah cahaya, dan ini yang membedakan dengan nabi-nabi yang lain yang hanya menerima cahaya dari Allah dan bukan sebagai cahaya itu sendiri.
Rabu, 21 Desember 2011
Dua Khalifah Allah yang Saling Berkontradiksi
Penulis : ALI MORTEZA
- Perbedaan antara QS. Al-Baqarah : 30 dengan QS. Shad : 26 ini terletak pada kata (فِي الْأَرْضِ). Dalam QS. Al-Baqarah : 30 (فِي الْأَرْضِ) dan kemudian dilanjutkan dengan kata (خَلِيْفَةً), sedangkan QS. Shad : 26 mendahulukan (خَلِيْفَةً) barulah kemudian kata (فِي الْأَرْضِ).
- Perbedaan makna karena peletakan kata yang berbeda ini mengharuskan kepada makna yang sangat berbeda. Maksud Allah akan berbeda dengan adanya peletakan kata yang berbeda, karena Allah tidak akan salah dalam menuntun umatnya dengan Al-Quran ini.
- QS. Al-Baqarah : 30 berarti “Allah menjadikan di muka bumi seorang khalifah”, yang artinya adalah khalifah yang menguasai khalifah tersebut.
- QS. Shad : 26 berarti “Allah menjadikan khalifah di muka bumi ini”, yang artinya adalah khalifah yang menguasai bumi.
- Telah jelas bahwa ada dua macam khalifah yang Allah adakan di bumi ini.
- Perlu diketahui khalifah yang dikuasai muka bumi ini dengan khalifah yang menguasai muka bumi ini.
- Khalifah yang dikuasai muka bumi ini adalah khalifah yang terikat dengan materi. Khalifah yang masih diatur oleh alam ini.
- Khalifah (pemimpin) yang menguasai bumi ini adalah khalifah yang mengikat materi. Yakni khalifah yang mampu mengatur alam materi ini dari dirinya.
- Khalifah yang dikuasai dengan materi adalah khalifah yang akan merusak bumi ini, sebagaimana jawaban malaikat “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?”.
- Khalifah yang menguasai bumi ini, menguasai segala materi ini, adalah khalifah yang mampu membawa keadilan bagi semua umat manusia, sebagaimana kalimat “...berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil...”.
- Khalifah yang mampu menguasai materi ini adalah nabi Daud as, maka khalifah yang sederajat dengan nabi Daud adalah khalifah yang sempurna yang memang Allah ciptakan untuk mengatur manusia.
- Khalifah yang justru akan merusak bumi adalah khalifah selalu bertele-tele dengan materi-materinya dan apapun yang ada di bumi ini.
Minggu, 18 Desember 2011
Masalah Shalat Qadha' dan Hukum Shalat Fardhu
Penulis : ALI MORTEZA
Hukum shalat fardhu :
*) Shalat lima waktu dalam sehari semalam wajib shalat atas setiap muslim yang dibebani tugas oleh Allah (mukallaf), baik laki-laki maupun perempuan, kecuali wanita haid dan nifas (sebelum dia bersuci), dan itu merupakan rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimah syahadat. Allah berfirman :
- HR. Bukhari no: (8) dan Muslim no (16), ini lafadz Muslim
- HR. Bukhari no (1395), dan Muslim no (19).
Qadha' Puasa Dan Qadha' Shalat
- Shahih Muslim bab al-Haid, no. 506
- Shahih Muslim bab al-Haid, no. 508
Tentang Shalat Tahajud
- Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik, 1/397, Al Maktabah At Taufiqiyah.
- Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 13/212, Maktabah Al Qurthubah.
- Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 12/115.
- Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, 7/166, Al Maktab Al Islami.
- HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah.
- Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, 8/55, Dar Ihya' At Turots Al 'Arobi, Beirut, 1392
- Lathoif Al Ma'arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 77, Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H.
- Lathoif Al Ma'arif, hal. 76.
- Idem.
- Lihat Al Irwa' no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
- HR. Bukhari no. 3739, dari Hafshoh.
- Shahih. HR. Bukhari no. 1141, An Nasai no. 1627 (ini lafazh An Nasai), At Tirmidzi no. 769. Lihat Shahih wa Dho'if Sunan An Nasai, Syaikh Al Albani, 4/271, Asy Syamilah.
- Fathul Bari, Ibnu Hajar Al 'Asqolani Asy Syafi'i, 3/23, Darul Ma'rifah Beirut, 1379.
- HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758, dari Abu Hurairah.
- Sebagaimana dijelaskan oleh penulis Shahih Fiqh Sunnah -Syaikh Abu Malik- bahwa puasa Daud ini boleh dilakukan dengan syarat tidak sampai melalaikan yang wajib-wajib dan tidak sampai melalaikan memberi nafkah kepada keluarga yang menjadi tanggungannya. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik, 2/138, Al Maktabah At Taufiqiyah.
- HR. Bukhari no. 1131 dan Muslim no. 1159, dari 'Abdullah bin 'Amr.
- HR. Bukhari no. 1146, dari 'Aisyah.
- HR. Ahmad 1/138. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
- HR. Ahmad 1/125. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
- HR. Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 738.
- HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764.
- HR. Muslim no. 765.
- Lihat Al Muntaqo Syarh Al Muwatho', 1/280, Mawqi' Al Islam.
- HR. Muslim no. 767.
- Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, An Nawawi, 6/19, Dar Ihya' At Turots Al Arobi Beirut, cetakan kedua, 1392.
- At Tamhid, Ibnu 'Abdil Barr, 21/69-70, Wizaroh Umum Al Awqof, 1387 dan Al Istidzkar, Ibnu 'Abdil Barr, 2/98, Darul Kutub Al 'Ilmiyyah, 1421 H.
- HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu 'Umar.
- HR. Bukhari dan Muslim. Sudah lewat takhrijnya.
- HR. Muslim no. 756, dari Jabir.
- Lihat At Tarsyid, Syaikh Musthofa Al 'Adawi, hal. 146-149, Dar Ad Diya'.
- HR. Muslim no. 746.
- HR. Muslim no. 747.
Sumber : ~^COPASUS^~ (Klik Di Sini) Selengkapnya...
Kamis, 15 Desember 2011
Download Radmin 3.4 Server
Hey Sobat Blog COPASUS . . . . !!!
untuk yang belum tahu kegunaannya, saya kasih ringkasnya aja deh, Radmin ini untuk memonitor komputer lain via jaringan . . .
itu deh intinya
heheheheheh
Sumber : BLOG COPASUS Ali Morteza
Selengkapnya...
Senin, 12 Desember 2011
TAFSIR SURAT AL-AHZDAB (ayat 33) Ditulis Oleh : Ali Morteza
TAFSIR SURAT AL-AHZDAB (ayat 33)
Ditulis oleh ALI MORTEZA
- Ayat ini membatasi pengertian Ahlul Bait dengan adanya beberapa kaidah bahasa arab yang tertuang di dalam kalimat-kalimat ayat ini, seperti pada no. 2 dan seterusnya.
- Penggunaan kata (إِنَّما) atau “sesungguhnya” yang digunakan sebagai pengecualian dan pembatasan. Bentuk (إِنَّما) ini biasa disebut dengan “aadatu lilqashr”. Sehingga kalimat setelah (إِنَّما) ini adalah kalimat yang ditujukan kepada objek yang terbatas.
- Pengunaan kata ganti (عَنْكُمُ) atau “dari kalian” atau “darimu” ini yang menjelaskan adanya kaum lelaki, karena (كُمُ) atau “kalian” atau “-mu” ini dalam kaedah bahasa Arab adalah “kalian (untuk laki-laki)” atau “-mu (untuk laki-laki)”. Dan ini membedakan dengan kalimat-kalimat sebelumnya, yaitu kata (كُنَّ) atau “kalian (untuk perempuan)” atau “-mu (untuk perempuan)” yang terdapat pada kata (بُيُوتِكُنَّ) atau “di rumah kalian (untuk perempuan)” atau “di rumahmu (untuk perempuan)” yang mana kata ini menjelaskan kepada perempuan, dengan demikian jelas bahwasannya, istri-istri Nabi ini yang menjadi pokok pembicaraan ayat-ayat sebelumnya(*) dan juga setelahnya itu telah mengeluarkan pembicaraan mengenai ahlul bait. Sedangkan pada ayat 33 Al-Ahzab ini setelah kata (إِنَّما) atau “sesungguhnya” ini menjelaskan mengenai Ahlul Bait, sehingga, bisa dilihat bahwa sebelum kata (إِنَّما) ini membicarakan mengenai istri-istri Nabi, dan kemudian setelah kata (إِنَّما) membahas masalah Ahlul Bait, maka istri-istri Nabi tidak termasuk di dalamnya.
- Kata kerja yang digunakan ayat ini adalah (مضارع) atau continuous (dalam bahasa Inggris) atau sedang terjadi/dilakukan, ini pertanda bahwa kehendak Allah ini tidak mengenal waktu dan tempat baik itu (يُريدُ) atau “bermaksud”, (يُذْهِبَ) atau “menghilangkan” atau (يُطَهِّرَ) atau “menyucikan”.
- Dalam ayat ini Allah menjauhkan kotoran dari Ahlul Bait, bukan menjauhkan Ahlul Bait dari kotoran. Bisa dikatakan, Allah mencegah dari adanya kotoran-kotoran (dosa).
- Penjauhan kotoran demikian ini tidak menghilangkan ikhtiyar Ahlul Bait, berbeda dengan Ahlul Bait yang dijauhkan. Jika Allah menjauhkan kesalahan dari Ahlul Bait, maka Ahlul Bait tetap pada ikhtiyarnya sebagai manusia. Sedangkan jika Allah menjauhkan Ahlul Bait dari kesalahan, maka Ahlul Bait tidak lagi ada ikhtiyar, karena Ahlul Baitnya yang dijauhkan dari kesalahan, sehingga Ahlul Bait tidak perlu berusaha susah payah dalam hidup, tanpa shalatpun, tetap Ahlul Bait dijauhkan dari kesalahan, maka yang demikian adalah salah, karena Ahlul Bait tidak ikhtiyar jika demikian. Maka dari itulah dikatakan bahwasannya, kesalahanlah yang dijauhkan dari Ahlul Bait.
- Kalimat (الرِّجْسَ) dalam bahasa Arab ini berarti kotoran-kotoran, baik lahir maupun batin. Sehingga, kotoran-kotoran lahir-batin ini yang dijauhkan dari Ahlul Bait oleh Allah.
- Karena ayat ini menggunakan bentuk (كُمُ), maka bentuk kata ini mengharuskan ada orang orang yang dimaksudkan. Sebagaimana dalam bahasa Indonesia sendiri contoh kalimat “Aku berjalan dengannya”. Maka, kata “-nya” ini mengharuskan orang khusus yang dimaksudkan. Sama halnya bentuk (كُمُ) ini. Dan dari inilah dikatakan bahwa Ahlul Bait di sini terbatas. Yakni siapa ?
- Sebagaimana dalam riwayat(**). Ummu l`mu`minin Aisyah mengatakan, "Pada suatu pagi Rasulullah saw keluar dari rumah) dengan membawa kain berbulu yang berwarna hitam. Kemudian datang (kepada beliau) Hasan putra Ali, lalu beliau memasukkannya (ke bawah kain); lalu datang Husayn lantas dia masuk bersamanya; kemudian datang Fathimah,lantas beliau memasukannya; kemudian datang Ali, lalu beliau memasukannya. Kemudian beliau membaca QS. Al-Ahzab : 33 : ‘Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan keraguan dari kalian wahai Ahlulbait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya’ ". Dan Dari Ummu Salamah bahwa Nabi saw. telah mengerudungkan sehelai kain ke atas Hasan, Husayn, Ali, Fatimah lalu beliau berkata, "Ya Allah, mereka ini Ahlulbaitku dan orang-orang terdekatku, hilangkanlah dari mereka keraguan dan sucikan mereka sesuci-sucinya,". Kemudian Ummu Salamah berkata: "Aku ini bersama mereka wahai Rasulullah ?". Beliau bersabda, "Sesungguhnya engkau berada di atas kebaikan".(****)
- Ayat ini juga menjelaskan kema’shuman Ahlul Bait, sebagaimana Allah menjauhkan kotoran-kotoran baik lahir maupun batin, itu sudah jelas.
- Dengan disebutkannya objek “Allah” ini menjelaskan adanya inayah Allah kepada mereka Ahlul Bait.
- Adanya inayah Allah ini karena mereka Ahlul Bait memiliki tugas.
- Untuk menjadi tauladan manusia dibutuhkan kematangan mental dan spiritual
- Ahlul bait adalah manusia-manusia pilihan.
- Manusia akan menoreh setiap perbuatan dan prilaku tidak baik dari orang lain apalagi dari suri tauladannya, karena pribadi-pribadi ini harus agung dan mulia dari seluruh prilakunya.
- Iradah yang ada dalam ayat ini adalah iradah takwiniyyah, yang berarti penciptaan. Artinya iradah takwiniyyah Allah ini berhubungan dengan penciptaan. Sebagaimana Allah mengatakan pada QS. Yasin : 82 : “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah ia.”. Dalam ayat ini Allah Swt, dengan iradah takwiniyyah-Nya telah memberikan kekuatan pada Ahlul Bait untuk dapat meninggalkan segala kotoran dan menjauhkannya, sehingga mereka selamanya terjaga dari dosa.
- Ahlul bait adalah manusia-manusia sempurna yang menjadi manifestasi-manifestasi (tajalli) Allah.
- Ahlul bait adalah hakikat Al-Quran suci, karena Al- Quran mengatakan tidak ada yang bisa memahami Al-Quran kecuali orang-orang yang suci. Ini jelas.
- Adanya pengukuhan (penekanan) di dalam ayat ini selain menjelaskan kesungguhan dan kepastian perbuatan Tuhan juga menjelaskan tentang kesempurnaan kesucian mereka. Artinya bahwa mereka adalah orang yang paling suci pada zamannya.
- Penggunaan kata kerja dalam bentuk continous dan adanya (كُمُ) menjelaskan adanya pribadi-pribadi yang disucikan dalam setiap zaman.
- Kehendak Allah akan penyucian mereka, karena Allah dalam perbuatanNya memiliki tujuan yang mana tujuanNya adalah menjadikan mereka figur-figur dan tauladan bagi umat manusia.
- Karena mereka adalah orang-orang yang suci dalam prilaku, suci dalam spiritual maka pandangan mereka mampu tembus keseluruh alam jagat raya tidak terkecuali manusia. Sebagaimana perkataan Allamah Thaba’thaba’i mengatakan, “Akal itu jika telah melangit, maka ia akan tahu segala materi, dari sebelum adanya materi hingga setelah adanya dan hingga tidak adanya materi itu kembali”.(***)
- Untuk bisa mengenali mereka, ya kita diharuskan untuk memiliki kesenyawaan dengan mereka yaitu kesucian. Artinya untuk mengenali mereka perlu adanya “tazkiyatun nafs” yakni penyucian diri dulu pada diri kita masing-masing.
- Makna (يُذْهِبَ) dan (يُطَهِّرَ) dalam ayat itu bermakna bukan penolakan, bukan juga pengangkatan. Artinya, kalau pengangkatan itu mengangkat yang sudah ada, sedangkan penolakan menolak dari awal. (kaedah ilmu Nahwu)
- Kalimat (تَطْهيرا) adalah maf’ul muthlaq (atau objek dalam sebuah kalimat yang menunjukkan kesungguhan, yang menunjukkan pembicara itu sungguh-sungguh atau benar-benar menginginkan atau menghendaki yang diucapkan tersebut) yang ada dalam ayat tersebut menunjukan keagungan artinya penyucian yang ada dalam ayat ini bersifat khusus.
- Dari adanya kalimat (إِنَّما) sebagai kata untuk membatasi, ini menjelaskan bahwa Allah tidak punya kehendak lain kecuali mensucikan mereka.
- Kalimat (يُريدُ), kata kerja bentuk (إفعل) memiliki makna permohonan dan permintaan bersamaan dengan adanya ikhtiar dan pilihan.
- Di dalam ayat ini yang termasuk anggota Ahlul Bait adalah Nabi. Karena itu penyucian lahir-batin dan penolakannya memiliki kesamaan dengan anggota-anggota Ahlul Bait lainnya(Imam Hasan bin Ali, Imam Husain bin Ali, Imam Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah). Karena untuk anggota-anggota Ahlul Bait yang lain memiliki makna yang berbeda, maka harus ada isyarat lain yang terpisah yang menjelaskan perbedaan tersebut. Dengan demikian ayat tersebut tidak ada hubungannya dengan istri-istri Nabi. Ini jelas.
- Kalau Ahlul Bait ini termasuk Ahlul Bait nabi niscaya ayat itu tidak dibatasi dan tidak dikecualikan, karena ayat sebelumnya berbicara juga tentang istri-istri Nabi. Maka dari itu, Ahlul Bait di sini adalah khusus lima orang itu.
- Alquran tidak pernah menyebutkan istri-istri Nabi dengan sebutan Ahlil Bait. Dan hanya menyebutkan dengan panggilan “Wahai perempuan Nabi” atau (يانساءالنبي) atau “Wahai istri Nabi”.
- Istri Nabi sebagai Ahlil Bait Nabi dalam pengertian secara masyarakat umum bukan khusus. Artinya ketika kita membicarakan tentang keluarga maka ada ayah, ibu dan sebagainya.
- Kalau Istri-istri nabi dimasukkan juga pada ahlul bait itu tidak sesuai dengan makna penyucian dari segala kotoran karena dalam surat yang lain istri-istri nabi pun ada juga yang menyakiti Nabi sehingga Allah mengancam untuk menceraikannya yang terdapat dalam surat At- Tahrim.
- HR At-Turmudzi
Sabtu, 10 Desember 2011
Tafsir QS. At-Taubah : 119
Ditulis oleh ALI MORTEZA
Tafsir QS. At-Taubah : 119
Tafsirnya :
- Ayat ini menjelaskan bahwasannya ada 3 kelompok manusia, yakni (آمَنُوا) atau orang beriman, (اتَّقُوا) atau orang bertakwa, (الصَّادِقينَ) atau orang Shadiq.
- Apabila kita ambil satu kelompok orang-orang dari tiga kelompok di atas. Yakni orang-orang yang beriman. Dalam ayat ini menjelaskan bahwa tidak setiap orang beriman itu bertaqwa. Sebagaimana kalimat (آمَنُوا اتَّقُوا) atau “Wahai orang-orang beriman, bertakwalah”. Maka dapat dilihat bahwa orang beriman ini masih diperintahkan oleh Allah untuk bertakwa.
- Bahkan apabila kita melihat ayat yang lain juga, Allah memerintahkan orang beriman itu untuk beriman(*), sehingga bisa dikatakan, tidak setiap orang beriman itu beriman.
- Keimanan itu bertingkat-tingkat, tingkatan pertama adalah iman secara lisan atau perbuatan, tingkatan kedua adalah iman secara batin, dan tingkatan iman terakhir adalah iman secara lahir dan batin. Inilah kaedah akal.
- Panggilan (يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا) atau “Wahai orang-orang yang beriman” ini untuk semua orang yang beriman, tanpa terkecuali satupun dalam tingkatan orang beriman apapun, yakni baik beriman secara lisan maupun batin dan iman secara lisan-batin pun.
- Setiap orang yang telah menyatakan dirinya itu beriman, maka hendaknya ia meningkatkan dirinya untuk mencapai takwa. Sebagaimana perintah-Nya : (يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا) atau “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah”.
- Dalam meningkatkan kualitas keimanan itu tidak mengenal masa atau fase, karena itulah Allah memerintahkan secara langsung setelah beriman maka diperintahkan untuk bertaqwa.
- Untuk menuju proses takwa, maka ada perjuangan tersendiri. Oh, mengatakan ada perjuangan tersendiri demikian ? kok bisa ? tahu darimana ? Jawabannya adalah, perjuangan tersendiri itu akan timbul ketika orang-orang beriman ini ingin melaksanakan perintah, yakni perintah untuk bertakwa.
- Lantas untuk mencapai ketakwaan itu sendiri bagaimana ? Perlu diketahui, bahwasannya ketakwaan itu tidak akan pernah bisa tercapai tanpa keberadaan Shadiqin. Ini adalah syarat pertama. Dan syarat kedua adalah keharusan orang-orang beriman itu untuk terus bersama dengan orang-orang Shadiq. Sebagaimana dalam ayat ini dijelaskan, kalimat pertama yang menunjukkan syarat pertama ini adalah “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah”. Lantas bertakwanya ini bagaimana ? Maka jawabannya ini adalah syarat kedua dalam kalimat kedua yakni “…kemudian bersamalah orang-orang yang Shadiq”.
- Loh, orang Shadiq itu siapa ? Jawabannya ada di no. selanjutnya. Hehehe
- Untuk mencapai tingkat takwa harus berawal dari mengenal Shadiqin, bener kan ? ya Dong. Ali . . . lanjut . .
- Pernyataan Al-Quran yang mengatakan “…bersamalah orang-orang Shadiq” ini menunjukkan kebersamaan yang bersifat batiniyyah alias tidak tampak, sehingga kebersamaan yang dimaksudkan ini tidak dibatasi ruang dan waktu. Karena jika memang bersama orang-orang Shadiq ini bersifat lahiriyyah, maka Tuhan harus menunjukkan siapa orang-orang Shadiq setiap waktu, setiap zaman, dan terus hingga kiamat, dan dari segi tempat, orang-orang Shadiq ini harus selalu ada di setiap tempat, kampung, dll. bahkan harus selalu satu kamar bersama, mandi juga bersama, gitu kah ? hehehe. Karena kan perintahnya harus selalu bersama, maka jika terlepas satu detikpun, maka ia sudah turun drajat menjadi orang yang beriman lagi deh. Duh, susah dan ribet ya perintah Tuhan ? Eh, maaf Boz, bukan Tuhan yang ribet, tapi orang yang berpikir bahwa perintah itu ditujukan untuk orang Shadiq secara lahiriyyah. Yaaaaa . . . sulit kan ? Makanya, kebersamaan di sini adalah bersifat batiniyyah. Yakni, hati, pikiran, dan jiwa ini haruslah mengikuti sebagaimana adanya orang Shadiq. Lantas orang Shadiq ini siapa ?
- Pribadi-pribadi orang Shadiq dalam setiap generasi umat manusia itu harus senantiasa ada, sebagaimana panggilan Allah kepada orang-orang beriman "Wahai orang-orang yang beriman" atau (يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا) dalam ayat tersebut tidak terbatas pada orang-orang dimasa Nabi saja.
- Ayat ini juga menjelaskan bahwa pribadi-pribadi orang Shadiq ini tertentu jumlahnya, mengapa ? Ya, karena Allah memang berhak menentukan. Karena, jika Allah tidak menentukan siapa orang Shadiq, maka orang beriman tidak akan pernah bisa bertakwa selama tidak ada orang Shadiq. Jadi, sebelum adanya orang beriman dan orang bertakwa, maka Allah sudah menentukan dahulu orang Shadiqnya, agar orang-orang beriman bisa menjadi orang bertakwa karena kebersamaannya dengan orang-orang Shadiq.
- Pribadi orang Shadiq adalah pribadi manusia sempurna tidak sekedar hanya ditentukan dan ditugaskan untuk ada menunggu orang-orang beriman yang ingin naik tingkat menjadi orang-orang bertakwa saja. Ya jelaslah, bahwa orang Shadiq ini haruslah sempurna jauh daripada orang beriman, karena orang Shadiq ini yang selalu diikuti oleh orang-orang beriman sepanjang zaman.
- Dari ayat ini juga diketahui bahwasannya, kelompok orang beriman dan kelompok orang bertakwa ini tidak akan mungkin dan juga tidak akan pernah menjadi kelompok orang Shadiq. Karena orang Shadiq ini adalah orang-orang pilihan Allah dan telah ditetapkan oleh Allah sebelum adanya orang-orang beriman dan sebelum adanya orang beriman yang telah menjadi orang bertakwa.
- Orang Shadiq ini adalah orang-orang yang akan menjelaskan spiritual juga akan menjelaskan tentang tugas. Loh kenapa begitu ? Ya, karena maqam ini hanya mereka yang bisa mencapai. Yakni, maqam atau tingkatan orang-orang sempurna yang akan diikuti oleh orang beriman. Karena diikuti, mereka orang Shadiq ya haruslah menjelaskan apapun itu secara spiritualitas dan harus juga menjelaskan apa saja tugas-tugas untuk orang-orang beriman dan bertakwa. Benar kan ? Ya dong, Ali.
- Dalam ayat ini juga diketahui, bahwa Allah itu memerintahkan orang-orang beriman itu bertakwa. Sudah sepakat ? Ok, lanjut. Kemudian kita lihat, Allah dalam ayat ini tidak mengatakan “…bersamalah orang-orang Shadiq” atau (وَ كُونُوا مَعَ الصَّادِقينَ), yakni menggunakan kata (مَعَ) atau “bersama”, bukan mengatakan “…menjadilah orang-orang Shadiq” atau ( كُونُوا مِنْ الصَّادِقينَ), yakni menggunakan kata (مِنْ). Sehingga dari sini bisa dilihat, bahwa orang Shadiq ini tidak akan pernah ada lagi yang baru, karena Allah telah menentukan itu. Dan wajib atas orang beriman mengetahui siapa orang Shadiq pada zamannya.
- Maka, orang Shadiq ini pastilah memiliki maqam ma’shum, yakni tidak ada kesalahan sekecil apapun, itu salah satunya dan wajib sempurna.
- Maka, orang Shadiq pada zaman dahulu ketika zaman Nabi SAWW, maka nampaklah ahlulbait, sedangkan saat ini dan di zaman ini adalah Al-Imam Al-Mahdi.
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-
(*) : Dalam QS. An-Nisa’ : 136 yang berbunyi :